Skrining kanker serviks
Seperti kita ketahui, kanker
merupakan penyakit yang sangat sulit untuk diobati, terutama pada stadium yang
sudah lanjut. Kanker serviks merupakan salah satu kanker terbanyak pada wanita
selain kanker payudara dan ovarium (indung telur). Ada hal yang membedakan
kanker serviks dengan kanker lain pada umumnya, yaitu kanker serviks merupakan
kanker yang dapat dicegah. Kanker serviks memiliki masa pra-kanker yang cukup
panjang, sehingga dapat dideteksi dengan pemeriksaan skrining. Terapi pada masa
lesi pra-kanker efektif untuk mencegah perkembangannya menjadi sebuah kanker.
Penyebab utama dari kanker
serviks adalah infeksi virus HPV (Human
Papilloma Virus) yang menginfeksi serviks pada saat berhubungan seksual. Sejak
terinfeksi hingga menjadi lesi pra-kanker membutuhkan waktu 3-5 tahun, dan
perubahan menjadi sebuah kanker membutuhkan waktu 10 – 15 tahun. Terdapat
beberapa pemeriksaan skrining untuk mendeteksi lesi pra-kanker atau deteksi
dini kanker serviks. Diantaranya adalah tes IVA dan pemeriksaan PAP smear.
Cara kerja tes IVA adalah dengan
mengoleskan larutan cuka pada serviks yang akan membuat sel-sel tidak normal
yang diduga merupakan lesi pra-kanker menjadi berwarna keputihan. Hal ini
menunjukkan adanya inti sel yang membesar pada sel-sel tersebut. Tes IVA
memiliki keuntungan salah satunya adalah mudah dan cepat untuk dikerjakan,
dapat dikerjakan di mana saja, tetapi memiliki keterbatasan yaitu tes IVA dapat
positif tidak hanya disebabkan adanya lesi pra-kanker, tetapi juga dapat
positif pada keadaan-keadaan lain seperti infeksi. Dengan kata lain, tes IVA
memiliki angka sensitifitas yang tinggi, tetapi spesifisitas yang rendah.
Pemeriksaan Pap smear secara
rutin memiliki sensitifitas dan spesifitas yang tinggi dalam mendeteksi kanker
serviks. Insidensi kanker serviks dapat dikurangi hingga 79% sejak tahun 1950.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel sel-sel pada zona
transformasi serviks menggunakan spatula, sito-brush, atau pun thin prep.
Spatula dan sito-brush diusapkan pada mulut serviks kemudian difiksasi di gelas
objek. Dengan menggunakan mikroskop sel-sel kanker atau sel-sel pra-kanker
dapat terlihat. Hasil Pap smear positif menunjukkan adanya lesi pra-kanker yang
mungkin akan berubah menjadi kanker serviks. Tindakan berikutnya akan
ditentukan berdasarkan klasifikasi hasil Pap smear, apakah akan Pap. Apabila
hasil Pap smear negatif, tindakan berikutnya adalah skrining ulang setiap satu
tahun, paling tidak sampai 3x pemeriksaan menunjukan hasil negatif. Karena
penyebab kanker serviks adalah infeksi HPV pada saat berhubungan seksual dan
mempertimbangkan perjalanan penyakitnya, maka disarankan untuk melakukan
pemeriksaan Pap smear apabila sudah 3 tahun sejak melakukan hubungan seksual pertama kali.
Akan tetapi perlu diketahui bahwa
pemeriksaan Pap smear dan tes IVA merupakan pemeriksaan untuk skrining atau
deteksi dini kanker serviks tetapi tidak dapat digunakan untuk mendeteksi
kanker ginekologi lain seperti kanker endometrium dan kanker ovarium.
Terimakasih atas informasinya yang bermanfaat.
BalasHapusObat Tradisional Miom