Untuk mempertinggi peluang
terjadinya kehamilan, hubungan seksual sebaiknya dilakukan pada masa subur atau
sekitar saat ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur). Yang menjadi
masalah adalah bagaimana caranya kita bisa mengetahui masa subur, sedangkan
terjadinya didalam perut dan tidak terlihat oleh mata.
Sebernarnya jika bertujuan untuk
hamil, berhubungan seksual pada masa subur (fertile window) dibandingkan dengan
berhubungan rutin 2-3x / minggu memiliki efektivitas yang sama. Akan tetapi,
mengetahui masa subur dapat juga digunakan untuk KB abstinence (tidak
berhubungan pada masa subur), atau pada pasangan yang LDR atau sangat sibuk
sehingga sulit untuk bisa berhubungan rutin 2-3x / minggu.
Ada beberapa cara untuk bisa
mengetahui masa subur, yaitu dengan melihat temperatur basal, konsistensi
lendir serviks, dan menghitung berdasarkan siklus menstruasi. Pada kesempatan
kali ini akan dibahas mengenai cara menghitung waktu ovulasi berdasarkan siklus
menstruasi. Sebelum itu, kita harus memahami sedikit mengenai ovulasi.
Setiap bulan, terjadi proses
pematangan sel telur pada indung telur. Proses tersebut dibagi menjadi 2 fase,
fase folikuler dan fase luteal. Pada fase folikuler, terjadi pematangan folikel
yang dirangsang oleh hormon FSH (follicle stimulating hormone). Folikel yang
berisi sel telur akan semakin membesar, hingga akhirnya pecah. Selama proses
pematangan, folikel akan menghasilkan hormon estrogen. Setelah folikel pecah,
sel telur akan keluar dari indung telur (ovulasi), dan ditangkap oleh fimbriae
(ujung dari tuba fallopi / saluran telur). Fase folikuler ini sangat bervariasi
lamanya, sekitar 7-21 hari.
Fase luteal dimulai sejak
terjadinya ovulasi. Folikel yang pecah akan terbentuk menjadi corpus luteum
yang menghasilkan hormon progesterone. Jika tidak terjadi kehamilan, corpus
luteum hanya berumur 14 hari. Setelah 14 hari, corpus luteum mati dan tidak ada
lagi yang menghasilkan progesterone, sedangkan fungsi progesterone adalah
mempertahankan lapisan endometrium (lapisan dinding rongga rahim), sehingga
lapisan tersebut akan meluruh dan mengalami perdarahan atau yang dikenal dengan
menstruasi.
Berdasarkan pengetahuan tersebut,
rata-rata siklus menstruasi normalnya adalah 21-35 hari (dihitung dari hari
pertama haid saat ini ke hari pertama haid berikutnya).
Seperti sudah disinggung di atas
bahwa masa subur adalah saat terjadinya ovulasi atau keluarnya sel telur. Sel
telur hanya berumur 24 jam, setelah itu akan mati, berbeda dengan sperma yang
dapat bertahan 5 hari di dalam rahim. Dan seperti sudah dijelaskan di atas
bahwa ovulasi terjadi pada akhir dari fase folikuler atau awal dari fase
luteal. Karena fase folikuler sangat bervariasi lamanya 7 – 21 hari, kita sulit
memprediksi terjadinya ovulasi berdasarkan fase tersebut. Sedangkan fase luteal
lebih fixed, rata-rata 14 hari, sehingga bisa disimpulkan bahwa, ovulasi
terjadi 14 hari sebelum hari pertama haid bulan berikutnya.
Misalnya, anda memiliki siklus
haid 30 hari. Maka, waktu subur anda adalah 14 hari sebelum haid bulan
berikutnya, atau hari ke ( 30 – 14 hari = 16 hari ) sejak hari pertama haid
bulan ini. Jika hari pertama haid (wanita dengan siklus haid 30 hari) bulan ini
adalah tanggal 21 Oktober 2015. Maka masa subur atau ovulasi terjadi pada tanggal
(21 Oktober 2015 ditambah 16 hari), atau tanggal 6 November 2015 adalah saat
anda ovulasi.
Contoh lainnya, jika anda
memiliki siklus haid 27 hari. Maka waktu subur anda adalah 14 hari sebelum hari
pertama haid berikutnya, dengan kata lain hari ke ( 27 – 14 = 13 ) sejak hari
pertama haid bulan ini. Jika hari pertama haid bulan ini adalah tanggal 21
Oktober 2015. Maka masa subur atau ovulasi terjadi pada tanggal (21 Oktober
2015 ditambah 13 hari), atau tanggal 3 November 2015. Nah, itulah masa subur
anda.
Selamat mencoba.
When is my fertile window?
When is my fertile window?
It believed that sexual intercourse at fertile
window periode or around ovulation time can increase chances to get pregnant. The
problem is how can we determine ovulation, while it happens inside your
abdomen (pelvic actually..) and we can’t see it.
Actually, routine sexual
intercourse 2-3x per-week have same succesfull rate to get pregnant as have
sexual intercourse at fertile window periode. But, knowing fertile window
periode can also be usefull to take abstinance contraception (avoid sexual
intercourse at fertile window periode), or usefull to people that have long
distance relationship or very busy to have routine sexual intercourse.
There are several methods to
determine fertile window, that is with monitoring basic body temperature,
cervical mucus consistency, and calculate ovulation time based on menstrual
cycle. But, before we do that, we have to know about ovulation.
Folliculogenesis (oocyte
maturation) take place in ovary every month. The process divided into 2 phases,
follicular and luteal phase. In follicular phase, there is follicle maturation
process that stimulated by FSH (Follicle Stimulating Hormone). Follicle that
contain oocyte will getting larger until it ruptured. During maturation, follicle
will produce estrogen. After follicle was ruptured, oocyte will come out from
ovary (ovulation), then it will be captured by fimbriae (tag end of fallopian tube). This follicular phase
takes around 7-21 days to be completed.
Luteal phase is started right
after ovulation. The ruptured follicle will become luteal corpus that produce
progesterone. If there is no pregnancy occur, luteal corpus will be death after
14 days and there will be no progesterone anymore, whereas progesterone
function is to maintain endometrium layer, therefore that layer will exuviate
and bleeding will occur and that is what we called as menstruation.
Based on that knowledge, normal
menstrual cycle is 21-35 days. Fertile window is five days before ovulation. After
ovulation, oocyte only have 24 hours to get fertilized, otherwise it will die. Sperm
can live longer, it can last to 5 days inside uterus. Like we already discussed
above, ovulation occur at the end of follicular phase or just before luteal
phase started. Because the follicular phase varies greatly (7-21 days), we can’t
predicted when ovulation is occur base on that phase. Whereas, luteal phase is fixed
(14 days), so that we can conclude that ovulation is occur 14 days before first
day of the next menstrual period.
For example, if you have 30 days
menstrual cycle. Then, your ovulation time is 14 days before your next period,
or day 16th (30-14 = 16) since your last menstrual period. If your
last menstrual period was October 21st 2015, then your ovulation
time is November 6th 2015 (October 21st 2015 + 16 days). And
your window period is 5 days before it.
Another example, if you have 27
days menstrual cycle. Then your ovulation time is 14 days before your next
period, or day 13th (27-14 = 13) since your last menstrual period. If
your last menstrual period was October 21st 2015. Then your
ovulation time is November 3rd 2015 (October 21st 2015 +
13 days).
Good luck.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar