Seorang pasien pernah datang ke Saya karena sudah dua bulan tidak haid. Kemudian saya bertanya “sebenarnya apa yang ibu takutkan jika tidak haid?”. Dia lalu menjawab “kalau saya tidak haid, nanti darah kotor saya gak keluar dok.”
Nah, yang perlu kita semua ketahui adalah apa itu darah haid/menstruasi sebenarnya.
Di dalam tubuh wanita, terdapat organ reproduksi yang terdiri dari uterus/rahim dan dua buah ovarium/indung telur.
Rahim yang berbentuk seperti buah pir, memiliki rongga di bagian dalamnya. Rongga tersebut adalah tempat tumbuh dan berkembangnya janin selama kehamilan. Rongga tersebut memiliki dinding yang terdiri dari lapisan yang disebut endometrium. Lapisan itu terdiri dari jaringan ikat, kelenjar, dan banyak pembuluh darah.
Jaringan endometrium ini pada dasarnya diciptakan untuk tempat menempelnya janin setelah terjadi pembuahan sehingga janin bisa mendapat suplai darah, oksigen, dan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhannya dari ibu. Untuk bisa menempel sempurna, endometrium ini harus memiliki ketebalan dan pembuluh darah yang cukup.
Setiap bulan, terdapat proses pembentukan ovum atau sel telur di dalam indung telur. Proses ini mengakibatkan perubahan keseimbangan hormon pada wanita. Diawali dengan rangsangan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone) yang dihasilkan oleh hipothalamus (bagian dari otak) terhadap hipofisis anterior (bagian dari otak lainnya) untuk menghasilkan FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone). FSH ini nanti akan merangsang indung telur untuk mematangkan folikel yang ada diindung telur. Lama-lama folikel akan semakin membesar hingga akhirnya pecah kemudian mengeluarkan sel telur dan menyisakan cangkangnya yang menjadi corpus luteum.
Selama folikel yang ada di indung telur di rangsang pertumbuhannya sampai akhirnya “menetas”, dia akan menghasilkan hormon yang terutama adalah estrogen. Hormon estrogen ini akan merangsang pertumbuhan lapisan endometrium di rongga rahim. Endometrium ini akan semakin menebal, dan membentuk banyak pembuluh darah baru. Bayangkan sebuah tembok batu bata yang ditumpuk-tumpuk semakin lama semakin tebal. Pada indung telur fase ini disebut sebagai fase folikuler, sedangkan pada rahim fase ini disebut fase proliferasi, lamanya 8 – 21 hari.
Kembali ke indung telur, corpus luteum yang tadi berasal dari folikel yang menetas, akan menghasilkan progesterone. Progesterone ini memiliki efek juga terhadap lapisan endometrium yaitu melebarkan pembuluh darah, meningkatkan kelenjar-kelenjar dan mempertahankan endometrium tetap pada kondisinya. Bayangkan batu bata yang sudah ditumpuk tadi diberikan semen, seperti itulah kira-kira efek progesterone pada endometrium. Pada fase ini, follikel sudah pecah dan diganti corpus luteum, sehingga sudah tidak lagi dihasilkan estrogen (inget tadi estrogen dihasilkan oleh folikel) diganti dengan progesterone. Artinya temboknya tidak bertambah tebal hanya dipertahankan saja. Pada indung telur fase ini disebut fase luteal, sedangkan pada rahim fase ini disebut fase sekresi.
Sayangnya corpus luteum ini umurnya hanya 14 hari. Karena endometrium yang tebal tadi dipersiapkan untuk menempelnya janin, jika terjadi kehamilan, hasil pembuahan tersebut akan menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin) yang akan “menyelamatkan” corpus luteum sehingga berumur lebih panjang. Sedangkan wanita tidak setiap bulan hamil bukan, dan jika tidak terjadi kehamilan, maka corpus luteum akan mati dalam 14 hari, progesterone yang dihasilkan akan hilang. Bayangkan tembok batu bata yang tadi dilapisi semen, kini semennya tiba-tiba dihilangkan, tentu akan runtuh. Begitu juga endometrium, yang tadi sudah menebal, dipertahankan dengan progesterone, tiba-tiba produksi progesteronenya terhenti, maka endometrium tersebut akan meluruh.
Ingat, tadi endometrium terdiri dari banyak pembuluh darah? Jika lapisan tersebut meluruh, tentu akan terjadi perdarahan yang akan dikeluarkan dari rahim melalui leher rahim dan keluar lewat vagina. Lapisan endometrium dan darah dari pembuluh-pembuluh darah di endometrium itulah darah menstruasi. Setelah menstruasi dimulai, siklus yang tadi diceritakan diatas akan diulang kembali dari awal.
Jadi bisa disimpulkan bahwa darah haid/menstruasi, merupakan reruntuhan lapisan endometrium baru yang dibentuk setiap bulan untuk tempat menempelnya janin. Karena tidak terjadi kehamilan, maka lapisan tersebut dibuang. Dan bukan merupakan darah kotor yang berasal dari dalam tubuh.